Saturday, October 18, 2014

Perawatan Korektif (corrective maintenance)

PERAWATAN KOREKTIF (CORRECTIVE MAINTENANCE)
A.    Pengertian Perawatan
Sebelum kita membahas tentang Perawatan Korektif (corrective maintenance) ada baiknya kita kita ketahui sedikit  tentang defenisi perawatan. Perawatan di suatu  industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam  mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:
1.      Kualitas baik
2.      Harga pantas
3.      Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana. Secara skematik, program  perawatan di dalam suatu  industri bisa dilihat pada gambar 1. 
Gambar 1. Peranan Program perawatan sebagai pendukung
aktivitas produksi.
B.     Perawatan korektif (Corrective Maintenance)
Perawatan korektif (Corrective Maintenance) merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama masa waktu preventive maintenance. Pada umumnya, Perawatan korektif  bukanlah aktivitas perawatan yang terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah komponen atau sistem ke kondisi semula.
Perawatan korektif (Corrective maintenance) dikenal sebagai breakdown atau run to failure maintenance. Pemeliharaan hanya dilakukan setelah peralatan atau mesin rusak. Bila strategi pemeliharaan ini digunakan sebagai strategi utama akan menimbulkan dampak tingginya kegiatan pemeliharaan yang tidak direncanakan dan inventori part pengganti.
Perawatan korektif (Corrective Maintenance) adalah  tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali. Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu-waktu dapat rusak. Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebabnya-penyebabnya, perbaikan apa yang dapat dilakukan, dan bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak terulang lagi.
Pada umumnya usaha untuk mengatasi kerusakan itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.      Merubah proses
2.      Merancang kembali komponen yang gagal
3.      Mengganti dengan komponen baru atau yang lebih baik
4.      Meningkatkan prosedur perawatan preventif. Sebagai contoh, melakukan pelumasan sesuai ketentuannya atau mengatur kembali frekuensi dan isi daripada pekerjaan inspeksi.
5.      Meninjau kembali dan merubah sistem pengoperasian mesin. Misalnya dengan merubah beban unit, atau melatih operator dengan sistem operasi yang lebih baik, terutama pada unit-unit khusus.

Perawatan korektif tidak dapat menghilangkan semua kerusakan, karena bagaimanapun juga suatu alat atau mesin-mesin yang dipakai lambat laun akan rusak. Namun demikian, dengan adanya tindakan perbaikan yang memadai akan dapat membatasi terjadinya kerusakan. 
Dalam pelaksanaan kerjanya, untuk mengatasi kerusakan dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan adalah tanggung jawab bersama dari bagian teknik, produksi dan perawatan. Secara umum, pengelolaan dan pengkoordinasian untuk penerapan program perawatan preventif adalah tanggung jawab manajer teknik dan perawatan.
Pemeliharaan yang bersifat memperbaiki (corrective maintenance) akan berkaitan dengan deteksi kerusakan, penentuan lokasi kerusakan, dan perbaikan atau penggantian bagian yang rusak.  
 Corrective Maintenance dibagi atas dua kelompok, yaitu :
1.      Planned Corrective Maintenance
Perawatan dilakukan apabila telah diketahui sejak dini kapan peralatan yang harus diperbaiki, sehingga dapat sejak awal dan mampu dikontrol, Oleh  karena  itu,  Dalam  pelaksanaan  pemeliharaan  antara  terencana  yang harus diperhatikan adalah jadwal operasi pabrik, perencanaan pemeliharaan, sasaran perencanaan pemeliharaan, faktor-faktor yang diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan pemeliharaan, sistem organisasi untuk perencanaan yang efektif, dan estimasi   pekerjaan. Jadi,   Pemeliharaan   terencana   merupakan pemakaian yang paling tepat mengurangi keadaan darurat dan waktu nganggur mesin. Adapun keuntungan lainnya yaitu:
·         Pengurangan pemeliharaan darurat,
·         Pengurangan waktu nganggur
·         Menaikkan ketersediaan (availability) untuk produksi
·         Meningkatkan penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan dan produksi
·          Memperpanjang waktu antara overhaul
·         Pengurangan penggantian suku cadang, membantu pengendalian sediaan
·         Meningkatkan efisiensi mesin pengendalian anggaran dan biaya yang bisa diandalkan
·         Memberikan informasi untuk pertimbangan penggantian mesin.

2.      Unplannned Corrective Maintenance
Pemeliharaan tak terencana adalah yaitu pemeliharaan darurat, yang didefenisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja.
Pada umumnya sistem pemeliharaan merupakan metode tak terencana, dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya perbaikan atau pemeliharaan.
Prosedur pelaksanaan pemeliharaan korektif adalah sebagai berikut:
1.      Informasi kerusakan mesin/peralatan ditulis oleh operator mesin, menggunakan formulir permintaan pemeliharaan.
2.      Setelah diisi lengkap dan disetujui oleh koordinator pemesinan, kemudian disampaikan ke bagian pemeliharaan.
3.      Berdasarkan laporan tersebut, bagian pemeliharaan melakukan tindakan perbaikan pada mesin/peralatan.
4.      Hasil dari pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan korektif ditulis pada formulir laporan kerja dan kartu perhitungan biaya pemeliharaan.
5.      Setelah laporan dibuat lengkap dan disetujui oleh penyelia pemeliharaan, laporan tersebut ditulis kembali ke kartu riwayat mesin untuk didokumentasikan.
Keuntungan dan Kerugian dari perawatan korektif (Corrective Maintenance) bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel . Keuntungan dan Kerugian Corrective Maintenance
Keuntungan
Kerugian
♣ Biaya rendah
♣ Jumlah staff lebih sedikit
Ø  Biaya yang meningkat apabila terjadi downtime pada peralatan
Ø  Biaya buruh meningkat terutama bila terjadi overtime yang dibutuhkan
Ø  Biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan atau penggantian peralatan
Ø  Penggunaan staff yang tidak efisien

Perawatan Korektif (corrective maintenance)

PERAWATAN KOREKTIF (CORRECTIVE MAINTENANCE) A.     Pengertian Perawatan Sebelum kita membahas tentang Perawatan Korektif (corrective...